Pekan kedua Desember, tepatnya pada hari Jumat tanggal 13 Desember 2024 dilaksanakan field study Pemprov Sulbar yang dipimpin oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah untuk melihat secara langsung penerapan manejemen talenta dan merit system ASN di Pemprov. Jawa Barat.
Rombongan mengunjungi kantor Grha Merit System Center of Excelence di Kota Bandung yang diikuti oleh utusan Bapperida, BPKPD, Inspektorat, Dinas Kominfo dan Biro Hukum Pemprov. Sulbar.
Pada acara tersebut, Dinas Kominfo Sulbar diwakili oleh Kabid Aplikasi Informatika Muhammad Ridwan Djafar. Dalam presentasinya, Bapak Setiawan Wangsaatmaja selaku Asesor Utama yang juga mantan Sekda Pemprov Jabar yang menerima rombongan menjelaskan seluruh aspek system merit dan manajemen talenta yang telah memposisikan Pemprov Jabar sebagai role model reformasi birokrasi di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa lompatan kemajuan akan dapat kita gapai hanya jika pemerintah disemua tingkatan menjalankan Meritokrasi secara konsisten dengan menempatkan orang terbaik di posisi yang sesuai kompetensinya.
Untuk menerapkan system tersebut dengan optimal, unit kerja terkait harus bekerja kolaboratif dan melaksanakan peran tugasnya masing-masing secara berkualitas.
Dinas Kominfo sebagai leading sektor pengelola teknologi informasi harus menyiapkan rencana kerja teknis pada aspek sistem informasi dan interoperabilitas data digital yang mendukung system merit beroperasi secara teknis.
Menurutnya, selain aplikasi SIM JAWARA sebagai system informasi manajemen talenta, terdapat 6 aplikasi penunjang urusan kepegawaian yang harus stabil dan aktif memberikan dukungan data yang diperlukan untuk membentuk komposisi 9 grid box talent manajemen.
Data dimaksud merupakan data elektronik yang terkoneksi secara otomatis dan update terkait seluruh komponen personal setiap ASN.
Untuk memudahkan interaksi data antar aplikasi, beliau menyarankan agar menggunakan system informasi yang telah memiliki servis API yang biasanya merupakan aplikasi internal pemda yang sudah digunakan sebelumnya.
Pemprov. Jabar siap berbagi pakai seluruh aplikasi yang berkaitan dengan manajemen talenta karena ingin membantu berbagai instansi pusat dan daerah mewujudkan birokrasi kelas dunia untuk lancarkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dalam rangka adopsi system tersebut, Pemprov Sulbar diberikan 2 pilihan teknis, yaitu berbagi pakai aplikasi atau replikasi system informasi, disesuaikan dengan kondisi kesiapan Pemprov. Sulbar khususnya pada ketersediaan server, SDM TIK dan aplikasi pendukung.
Pemprov Jabar mempersyaratkan dibuatnya Perjanjian Kerjasama jika Sulbar memutuskan akan menggunakan system manajemen talenta yang sudah dimiliki oleh Pemprov. Jabar.
Terkait kendala internal dalam penerapan system merit, Pemprov. Jabar menyarankan pentingnya pemberian reward (TPP) yang berbeda siginifikan antara ASN yang professional bekerja dengan yang biasa atau dibawah ekspektasi.
Demikian juga kepastian karir jabatan bagi ASN yang terus berbenah memperbaiki kualitas kinerja dan kompetensinya, kedua hal tersebut akan sangat membantu proses internalisasi penerapan system merit ini selain juga ada upaya “paksa” secara massif dan sistemik.